Metode kalender
a.
Definisi
Metode yeng digunakan berdasarkan masa
subur dimana harus menghindari hubungan seksual tanpa perlindungan kontrasepsi
pada hari ke 8-19 siklus menstruasinya
b.
Dasar:
Ovulasi pada umumnya terjadi pada hari ke-15
sebelum haid berikutnya, tetapi bisa juga terjadi pada 12-16 hari seblum haid
berikutnya
c.
Keuntungan metode
kalender
1)
Keuntungan
kontraseptif
a)
Dapat digunakan
untuk mencegah kehamilan
b)
Tanpa resiko
kesehatan yang berkaitan dengan metodenya
c)
Tanpa efek samping
sistemik
d)
Murah
2)
Keuntungan
non-kotraseptif
a)
Pengetahuan
meningkat tentang system reproduksi
b)
Hindari
persetubuhan selama fase kesuburan dari fase haid
c)
Kemungkinan
hubungan yang lebih dekat diantara pasangan
d.
Keterbatasan atau
kekurangan metode kalender
a)
Diperlukan
latihan untuk bisa menggunakan dengan benar
b)
Memerlukan
pemberi asuhan dari non-medis yang sudah terlatih
c)
Memerlukan
penahanan nafsu selama fase kesuburan untuk menghindari kehamilan
e.
Efektifitas
Efektifitasnya tergantung pada keiklasan
mengikuti petunjuk, angka kegagalan 1-25 kehamilan per 100 wanita selama tahun
pertama penggunaan.
f.
Cara menggunakan
metode kalender
Seorang wnita menentukan masa suburnya
dengan
Menhitung sklus menstruasi selama 6 bulan
berturut-turut
1)
Mengurangi 18
hari dari siklus terpendek, untuk menentukan awal dari masa suburnya. Asal
angka 18=14+2+2Þhari hidup spermatozoa
2)
Mengurangi 11
hari dari siklus haid terpanjang untuk menentukan akhir dari masa suburnya.
Asal angka 11=14-2-1Þhari hidup ovum
Kalkulasi
masa subur secara radisional didasarkan pada 3 asumsi:
a)
Ovulasi terjadi
pada hari-14 tambah kurang 2 hari sebelum permulaan haid berikutnya
b)
Spermatozoa
bertahan hidup 2-3 hari
c)
Ovum hidup selama
24 jam
g.
Yang bisa
menggunakan/indikasi wanita/pasangan:
a)
Dari semua usia
subur
b)
Dari semua
paritas, termasuk wanita nulipara
c)
Yang oleh karena
alasan religious atau filosofis tidak bisa menggunakan metode lain
d)
Tidak bisa
menggunakan metode lain
e)
Bersedia menahan
nafsu birahi lebih dari seminggu setiap siklus
f)
Bersedia dan
terdorong untuk mengamati ,mencatat dan menginterpretasikan tanda-tanda
kesuburan
h.
Yang seharusnya
tidak menggunakan /kontra indikasi
1)
perempuan dengan
siklus haid yang tidak teratur
2)
perempuan yang pasangannya
tidak mau bekerja sama (berpatang) selama waktu tertentu dalam siklus haid
2.
metode suhu basal
a.
definisi
suatu metode kontresepsi yang dilakukan
dengan mengukur suhu tubuh untuk mengetahui suhu basal, untuk mengetahui masa
ovulasi
b.
dasar
peningkatan suhu badan basal 0,2-0,5°c pada waktu ovulasi. Peningkatan suhu badan basal
mulai 1-2 hari setelah ovulasi dan disebabkan oleh peningkatan hormone
progesterone.
c.
Keefektifitasan
Angka kegagalan 0,3-6,6 kehamilan pada 100
wanita pertahun
d.
Keuntungan
a)
Meningkatkan
pengetahuan dan kesaddaran pasangan terhadap masa subur
b)
Membantu wanita
yang memiliki siklus tidak teratur dengan cara mendeteksi ovulasi
c)
Dapat membantu
menunjukan perubahan tubuh lain selain lender servik
d)
Berada dalam
kendali wanita
e)
Dapat digunakan
untuk mencegah atau meningkatkan kehamilan
e.
Kekurangan
a)
Membutuhkan
motivasi
b)
Perlu diajarkan
oleh spesialis keluarga berencana alami
c)
Suhu tubuh basal
dipengaruhi oleh penyakit, kurang tidur stress/ tekanan emosi, alcohol,
penggunaan sedative,imunisasi, iklim dan gangguan saluran cerna.
d)
Apabila suhu
tubuh tidak diukur pada sekitar waktu yang sama setiap hari akan menyebabkan
ketidakakuratan suhu tubuh basal
e)
Tidak mendeteksi
permulaan masa subur sehingga mempersulit untuk mencapai kehamilan
f)
Membutuhkan masa
pantang yang panjang/lama, karena ini hanya mendeteksi masa pasca ovulasi
sehhingga abstinen sudah harus dilakukan pada masa pra ovulasi
3.
Metode lender
servik
a.
Definisi
Metode kontrasepsi dengan menghubungkan
pengawasan terhadap perubahan lender servik wanita yang dapat dideteksi di
vulva
b.
Dasar
Perubahan siklis dari lender servik yang
terjadi karena perubahan kadar estrogen
Pola yang diidentifikasi menunjukan bahwa
individu wanita dapat memperkirakan masa ovulasi dengan cukup akurat tanpa
harus memperhatikan perubahan suhu basal tubuh. Perubahan tersebut antara lain:
1)
Hari-hari kering
Setelah darah haid bersih, kebanyakan ibu
mempunyai 1 sampai beberapa hari tidak terlihat adanya lender dan daerah vagina
terasa kering
2)
Hari-hari subur
Ketika terobservasi adanya lender sebelum
ovulas, ibu dianggap subur ketika terlihat adanya lender, walaupun jenis lender
yang kental dan lengket. Lender subur dan basah mungkin sudah ada di servik
3)
Hari puncak
Adalah hari terakhir adanya lendirlicin,
mulur dan perasaan basah.
kenali masa subur dengan memantau lendir
yang keluar dari vagina, pengamatan dilakukan sepanjang hari dan ambil
kesimpulan pada malam hari. Periksa lender dengan jari tangan atau tissue
diluar vagina dan perhatikan perubahan perasaan kering-basah. Tidak dianjurkan
untuk periksa kedalam vagina.
c.
Efektifitas
Angka kegagalan metode kontrasepsi
sederhana MOB ini adalah 0,4-39,7 per 100 wanita per tahun
d.
Keuntungan
1)
Dalam kendali
wanita
2)
Membreikan
kesempatan pasangan menyentuh tubuhnya
3)
Meningkatkan
kesadaran terhadap perubahan tubuh
4)
Memperkirakan
lender yang subur srhingga memungkinkan kehamilan
5)
Dapat digunakan
mencegah kehamilan
e.
Kerugian
1)
Membutuhkan
komitmen
2)
Perlu diajarkan
oleh spesialis KB alami
3)
Dapat membutuhkan
2-3 siklus untuk mempelajari metode
4)
Infeksi vagina
dapat menyulitkan identifikasi lender yang subur
5)
Beberapa obat
yang digunakan untuk mengobati flu, dapat menghambat produksi lender servik
6)
Melibatkan
sentuhan pada tubuh, yang tidak disukai oleg beberapa wanita
7)
Membutuhkan
pantang
f.
Teknik penggunaan
metode lendir serviks
1)
Catatlah setiap
kali pengamatan dilakukan dengan suatu rangkaian kode misalnya stiker atau
tintaberwarna ataupun tulisan tangan. Contoh kode yang digunakan untuk mencatat
kesuburan:
a)
Pakai tanda * atau merah untuk menandakan perdarahan (haid)
b)
Pakai huruf K
atau hijau untuk menandakan perasaan kering.
c)
Gambar suatu
tanda @& atau biarkan kosong untuk memperlihatkan lendir subur yang basah ,
jernih, licin, dan mulur.
d)
Pakai huruf L
atau warna kuning unuk memperlihatkan lendir tak subur yang kental, keruh,
putih, dan lengket.
2)
Periksa lendir
sebelum kebelakang dan sebelum tidur, kecuali ada perasaan sangat basah saat
siang. Setiap malam sebelum tidur, tentukan tingkat yang paling subur dan beri
tanda pada catatan untuk kode yang sesuai. Lendir mungkin akan berubah pada
hari yang sama
3)
Abstinen/pantang
senggama paling sedikit satu siklus sehingga klien akan mengenali hari-hari
lendir, mengenali pola kesuburan dan pola ketidaksuburan dengan bimbingan
pelatih
4)
Hindari senggama
pada waktu haid.
5)
Pada hari kering
setelah haid, aman bersenggama selang satu malam, (aturan selang seling)
6)
Hindari senggama
segera setelaada lendir jenis apa juga atau perasan basah muncul. (aturan awal)
7)
Tandai hari
terakhir dengan lendir jernih, licin, mulur dengan tanda X . ini adalah hari
puncak (ovulasi)
8)
Setelah hari
puncak hindari senggama untuk 3 hari berikut siang dan malam ( aturan puncak).
Mulai dari hari keempat setelah kering, ini adalah hari-hari aman untuk
bersenggama sampai hari haid berikutnya.
4.
Metode sympto
thermal
a.
Definisi
Metode kontrasepsi yang dilakukan dengan
cara mengamati perubahan lender dan perubahan suhu badan tubuh
b.
Dasar
Kombinasi antara bermacam metode KB
alamiah untuk menentukan masa subur/ovulasi.
c.
Efektifitas
Angka kegagalan metode ini adalah 4,9-34,4
kehmilan pada 100 wanita per tahun
d.
Keuntungan
1)
Untuk pasangan
suami istri yang menginginkan kehamilan, metode ini dapat menentukan hari-hari
subur istri sehingga senggama dapat direncanakan pada hari-hari tersebut (
disarankan untuk bersenggama selang sehari mulai dari hari ke-9 sampai suhu
basal mencapai kenaikan temperature yang khas)
2)
Dapat digbungkan
dengan metode-metode kontrasepsi yang lainnya, missal dengan metode barrier.
e.
Kontraindikasi
Umumnya merupakan kontraindikasi relative:
1)
Siklus haid yang tidak
teratur
2)
Riwyat siklus
haid yang an-ovulatoir
3)
Kurve suhu badan
yang tidak teratur
f.
Efek samping dan
komplikasi dari metode symptom thermal
Efek samping dan komplikasi langsung tidak
ada. Persoalan timbul jika terjadi kegagalan/kehamilan, karena ada data-data
yang menunjukan timbulnya kelainan-kelainan janin sehubung dengan terjadinya
fertilisasi oleh spermatozoa dan ovum yang berumur tua/ terlalu matang(overaged/overripe)
g.
Teknik penggunaan
metode symptom thermal
1)
Klien dapat
menentukan masa subur dengan mengamati suhu tubuh dan lender serviks
2)
Setelah darah
haid berhenti, ibu dapat bersenggama pada malam hari pada hari kering dengan
berselang sehari selama masa tak subur (aturan selang hari kering / aturan
awal)
3)
Masa subur mulai
pada saat ada perasaan basah atau muncul lendir (aturan awal)
4)
Pantang
bersenggama sampai hari puncak dan aturan perubahan suhu telah terjadi
5)
Apabila aturan
ini tidak mengidentifikasi hari yang sama sebagai akhir masa subur, selalu
ikuti aturan paling konservatif, yaitu aturan yang mengidentifikasi masa subur
yang paling panjang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar